Apa peran oksidentalistalist??

uin                                                                                                                  15 march 2013

(11530049)

Apa peran oksidentalistalist??

            Pertanyaan ini selalu muncul di benak para penganut faham hasan hanafi yang mengistilakan oksidentalistalist sebagai sesuatu yang istimewa, ada yang bilang bahwa oksidentalistalist sebagai jawaban dari orientalist, ada juga yang mengatakan bahwa oksidentalistalist sebagai jembatan penghubung ke dunia barat, tapi kenyataanya oksidentalistalist belum mampu menjawab orientalist hingga kini.

Hal ini tak mengherankan karena dari asal usul oksidentalistalist itu sendiri, yang pertama dari pencetus pertama teori oksidentalistalist yakni hassan hanafi. Dari kecil ia hidup dalam kondisi pergolakan dan pertentangan, penjajahan dan dominasi pengaruh bangsa asing, bahkan sampai remaja pun kondisi pendidikan juga dipengaruhi orang orang asing. kota mesir memang telah dipengaruhi peradaban peradaban besar sejak masa fir`aun, romawi, bizantium, arab, mamluk dan turki, bahkan sampai eropa modern.[1] dan ia berkeinginan sebagai relawan israel tapi pada akhirnya ia ditolak karena masih terlalu muda. Oleh karena itu ia masuk organisasi ikhwanul muslimin dan ia bangkit menjadi seorang pemikir, pembaharu dan reformis.[2]

Sebelum teori oksidentalist nya ia dipengarui dua kelompok yakni pertama kelompok yang cenderung pada islam yang diwkili al banna dengan Ikhwanul Muslimunya.Kedua kebanyakanya para sarjana  didikan barat menganggap bahwa ulama` adalah kendala modernisasi, bahkan penyebab keterbelakangnya mesir dalam sosial politik dan ekonomi.

Dan sebagai hasil pemikiranya ia menemukan segitiga pemikiran emas pemikiran islam. Dia memiliki sikap terhadap tradisi klasik, tradisi barat, dan sikap terhadap realitas. Sehingga ketiga teori ini wahyu ditransformasikan pada tataran sistem ideal dunia dari  cipta karya manusia, dan tauhid menjadi akhir tindakan, serta tuhan lebih dekat pada proses menjadi dari pada realitas statis.[3]

Dan sebagai pendukung keterangan diawal, menurut edward said adanya hubungan erat antara oksidentalist dan orientalist. Menurutnya Oksidentalist adalah Representasi timur yang bias pada barat sedangkan menurut Hassan Hanafi adalah membangun barat dari prespektif timur. Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa sebesar apapun usaha oksidentalist, maka tidak akan mampu menghentikan sepak terjang orientalist sebagai mata mata melainkan hanya sedikit. Sebagai gambaran ketika melihat Edward Said maka apa bedanya dengan mereka, malahan memperburuk keadaan*menurut saya. Ketika melihat Hassan Hanafi teori ini belum bisa mengimbangi dampak yang dihasilkan orientalist karena oksidentalist hanya membatasi tidak mencegah dan tidak akan bisa mencegah.

---

[1] Baharun, Hasan dkk, Metodologi Studi Islam,(Jogjakarta: Ar-RuzMedia, 2011)hlm.157

[2] Ibid.hlm.159-160.

[3] Ibid.hlm.166.